Artikel

Inovasi Abon Cabai AcabiQ Karya Siswa SMA Negeri 1 Baturetno


Indonesia merupakan negara agraris. Banyak lahan pertanian yang ada dengan komoditas tanaman yang berbeda-beda. Salah satunya adalah tanaman cabai.Namun ironisnya harga cabai sering mengalami fluktuasi yang tidak teratur. Suatu ketika cabai bisa mencapai harga yang sangat mahal, lalu harga akan sangat jatuh ketika panen melimpah. Beberapa petani bahkan sampai membuang cabai hasil panen yang masih bagus karena harga jual cabai pada musim panen sangat rendah.


Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemanfaatan cabai harus seimbang ketika musim panen maupun belum saatnya untuk panen. Sehingga pemanfaatan cabai yang diolah menjadi bubuk abon ayam cabai ini tentu menjadi inovasi baru sekaligus mengatasi masalah yang dialami para petani cabai. Ide ini ditangkap oleh Ramzani Lutfi Syarifah, Tiara Selvi Anggraini, dan Dessela Takbir Riyanti yang kemudian membuat produk abon Cabai AcabiQ. Tantangan terberat dalam pembuatan produk ini adalah ketika mengeringkan cabai beserta bumbu. Jika tidak dilakukan dengan cermat maka kematangan tidak merata.

Proses pembuatan AcabiQ tersebut meliputi beberapa tahap, diantaranya

  1. Potong cabai menjadi 2 bagian yang agak tipis untuk mempercepat proses pengeringan
  2. Jemur nampan yang berisi cabai dibawah sinar matahari ± 5 hari
  3. Setelah benar-benar kering haluskan cabai dengan blender. Sementara itu haluskan juga bawang merah, bawang putih, ketumbar dan garam.
  4. Sangrai bumbu yang sudah dihaluskan tersebut dengan api kecil. Lalu masukkan gula jawa dan cabai yang sudah diblender.
  5. Setelah itu blender lagi jika masih terdapat sisa gula yang belum hancur.
  6. Tempatkan bubuk cabai tersebut di toples. Lalu campur dengan abon ayam yang telah disiapkan.
  7. Takar abon cabai sebelum dimasukkan dalam kemasan ± 100 gram.

Menurut Ramzani dan tim, hasil penelitian siswa ini telah diikutkan dalam ajang Kreanova tingkat kabupaten dan memperoleh pembiayaan serta pendampingan dalam produksinya oleh Bapeda dan Litbang Kabupaten Wonogiri. Sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat, pada tahun 2019 Acabiku berpartisipasi dalam Pesta Rakyat Baturetno. Dalam ajang tersebut Acabiku memperoleh pujian dari para pengunjung. Saat ini Acabiku mampu bertahan selama kurang lebih 1 bulan di luar ruangan. Acabiku saat ini dipasarkan melalui media sosial instagram dengan akun”Acabiq_”.
Oleh : Widya Pusparingga,S.Pd. & Arum Wulandari, S. Si.

admin

Website Resmi SMA Negeri 1 Baturetno

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *