Aksi Donor Darah Sukarela sebagai Wujud Kepedulian Warga SMA Negeri 1 Baturetno Terhadap Sesama
Kamis, 19 Januari 2023, SMA Negeri 1 Baturetno kedatangan tamu istimewa dengan misi kemanusiaan. Tamu tersebut adalah tim Palang Merah Indonesia Kabupaten Wonogiri. Kali ini, mereka datang untuk kembali melaksanakan program donor darah sukarela. Setelah dua tahun vakum karena pandemi, SMA Negeri 1 Baturetno kembali dipercaya untuk menjadi tempat penyelenggaraan donor darah sukarela. Segenap persiapan mulai dilakukan sebelum kedatangan tim PMI Kabupaten Wonogiri, mulai dari penyusunan proposal kegiatan, penyiapan personil Palang Merah Remaja untuk membantu pelaksanaan aksi donor darah, sosialisasi manfaat serta persyaratan pendonor, pendataan peserta donor darah, sampai pada penyediaan tempat donor yang steril.
Antusiasme pendonor di SMA Negeri 1 Baturetno bisa dibilang luar biasa. Mereka menyadari akan manfaat yang diperoleh dari aktivitas mendonorkan darah. Meskipun harus kehilangan darah sekantong, tetapi manfaat yang diperoleh justru luar biasa, diantaranya:
- Menjaga Kesehatan jantung dan sirkulasi darah
- Mengurangi jumlah kolesterol jahat di tubuh pendonor
- Meningkatkan produksi sel darah merah
- Membantu mendeteksi dini penyakit tertentu
- Menjaga Kesehatan mental
Sebelum mendonorkan darahnya, calon pendonor diminta melewati beberapa proses skrining. Proses skrining ini antara lain, menimbang berat badan, pengukuran tensi darah, wawancara Riwayat Kesehatan, dan pengecekan kadar hemoglobin dalam tubuh. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pendonor antara lain:
- Berusia minimal 17 tahun
- Sudah sarapan
- Berat badan minimal 45 kg
- Tensi darah min 110/70 mmHg
- Tidak sedang hamil/menstruasi
- Tidak sedang mengonsumsi obat-obatan
- Kadar hemoglobin minimal 11 mg/dl
Adanya skrining yang dilakukan oleh tim PMI Kabupaten Wonogiri membuat puluhan calon pendonor harus mengurungkan niatnya untuk mengikuti donor darah. Mereka dinyatakan tidak lolos dengan alasan belum genap usia minimal, tensi rendah, kadar hemoglobin rendah, dan terindikasi sedang mengonsumsi obat-obatan. Sedangkan pendonor yang lolos pada donor darah kali ini sebanyak 90 orang, terdiri dari 18 personil guru dan karyawan SMA Negeri 1 Baturetno, 63 siswa SMA Negeri 1 Baturetno dan 9 orang dari peserta masyarakat umum di lingkungan SMA Negeri 1 Baturetno.

Mengalahkan ketajaman jarum suntik dan membunuh perasaan was-was akan keselamatan diri pasca terambilnya sekantong darah dari tubuh menjadi pertimbangan bagi sebagian orang yang mau melakukan aksi donor darah. Begitupun juga yang dialami oleh beberapa pendonor pemula di SMA Negeri 1 Baturetno. Tak ayal, ada beberapa pendonor yang menunjukkan perilaku untuk melampiaskan ketakutannya seperti menutup mata, berteriak histeris, menjerit, dan sampai ada yang mengeluarkan keringat dingin sehingga roman mukanya terlihat pucat.
Namun, hal itu tidak mengurungkan niat para pendonor. Dengan adanya aksi donor darah sukarela di SMA Negeri 1 Baturetno ini menunjukkan bahwa kepedulian stakeholder di SMA Negeri 1 Batureto terhadap aksi kemanusiaan terbilang tinggi. Para pendonor menyadari bahwa setetes darah yang disumbangkan bermakna bagi sesama. Usai melakukan donor darah, Bapak Drs. Susilo Joko Raharjo, M.Pd., kepala SMA Negeri 1 Baturetno menuturkan kepada tim UTD PMI Kabupaten Wonogiri bahwa pihaknya selalu siap untuk menjadi langganan tuan rumah dan menyukseskan aksi donor darah di Kecamatan Baturetno.