Berita

Gerakan Linus-15, Sebuah Pendekatan Berbasis Pemecahan Masalah Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Literasi Bagi Siswa SMAN 1 Baturetno


Kita adalah apa yang kita kerjakan berulangkali. Dengan demikian, kecemerlangan bukan tindakan, tetapi kebiasaan (Aris Toteles). Sejalan dengan bergulirnya program Gerakan Literasi Nasional yang sering digembor-gemborkan akhir-akhir ini, SMA Negeri 1 Baturetno sebagai salah satu agen pembelajaran pun turut ambil bagian untuk ikut menyukseskan. Namun, mengaktifkan kegiatan literasi bagi generasi Z, merupakan tantangan yang luar biasa. Untuk itu, sebuah konsep kegiatan pun dirancang oleh tim literasi. Tim literasi SMA Negeri 1 Baturetno melabeli kegiatan literasi ini dengan “Gerakan Linus-15”. Adapun tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan siswa menghadapi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) maupun Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) melalui pembiasaan pemecahan masalah dalam bentuk soal-soal literasi, numerasi, maupun survei karakter.

Teknis pelaksanaan program literasi ini yaitu pada hari Selasa s.d. Kamis selama lima belas menit sebelum KBM dimulai. Konten literasi yang dimuat meliputi kemampuan literasi, numerasi, dan karakter. Masing-masing komponen tersebut masih dibagi lagi menjadi beberapa sub materi yang lebih kompleks. Di bidang literasi disisipkan muatan materi mengakses dan menemukan isi teks, menginterpretasi dan memahami isi teks, maupun mengevaluasi dan merefleksi isi teks. Sedangkan di bidang numerasi dimunculkan kemampuan menalar data, aljabar, bilangan, ketidakpastian, dan geometri. Selain literasi dan numerasi, juga disisipkan pula survei karakter dan keterampilan berbahasa Inggris.

Semua materi tersebut dikemas dalam bentuk sebuah soal dan dibagikan melalui kanal media sosial lewat kader literasi kelas. Kader literasi kelas tersebut yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan literasi. Ajang diskusi pun dibuka sehingga para siswa diarahkan untuk belajar dengan berbasis masalah.

Seusai mengerjakan soal, para siswa diarahkan untuk menyusun laporan kegiatan. Laporan tersebut meliputi dokumentasi kegiatan, catatan selama kegiatan literasi berlangsung, dan jawaban atas soal yang telah dibagikan. Sebagai feedback, tim literasi juga berkewajiban untuk membuat pembahasan soal. Pembahasan soal dikemas dalam bentuk video dan dibagikan ke berbagai kanal media sosial seperti instagram dan tiktok Literasi Smansaba. Ayuningtyas Wulandari, S.Pd. (ketua tim literasi) menuturkan, “Mengapa harus diunggah ke sosial media dalam bentuk video? Karena generasi Z jauh akan lebih tertarik melihat konten digital lewat akun sosial media mereka. Video pembahasan ini dibuat dengan tingkat keterbacaan pemahaman yang tinggi namun durasinya tidak terlalu panjang agar tidak menjemukan. Dengan demikian, harapannya para siswa akan lebih tertarik menyimak dan paham. Sambutan baik pun dilontarkan oleh kepala SMA Negeri 1 Baturetno. “Gerakan Linus-15 ini adalah sebuah terobosan jitu. Jika semua siswa sudah terbiasa mengerjakan soal-soal ANBK maupun SNBT diharapkan rapor pendidikan maupun prosentase lulusan yang terserap di perguruan tinggi negeri akan semakin meningkat,” ungkap Bapak Widodo, S.Pd., M.Pd.

admin

Website Resmi SMA Negeri 1 Baturetno

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *