Atur Waktumu Sukses Menyertaimu….
Oleh : Betty Wulandari, S.Pd. — Guru BK SMA Negeri 1 Baturetno – Wonogiri
Sebagai seorang pelajar sudah menjadi kewajiban untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru. Pelajar hendaknya mempunyai kesadaran untuk memenuhi setiap kewajiban (tugas) tanpa harus adanya paksaan dari orang lain yaitu baik guru maupun orang tua. Pemberian tugas diharapkan mampu memandirikan siswa dalam belajar. Disamping itu, pemberian tugas juga digunakan umtuk pemenuhan nilai akademik yang masih kurang sehingga mencapai batas kriteria sekolah.
Akan tetapi pada kenyataannya, banyak siswa merasa terbebani dengan tugas-tugas yang menjadi kewajibannya. Mereka memilih untuk menunda mengerjakan tugas atau bahkan banyak dari mereka yang tidak mengerjakan tugas sehingga pada akhirnya nilai akademik dalam mata pelajaran rendah.
Prokrastinasi adalah kencenderungan untuk menunda-nunda suatu tugas atau pekerjaan secara sengaja dan berulang-ulang (Fibrianti : 2009). Sedangkan menurut Wulandari (2006), prokrastinasi adalah suatu penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan tugas yang dilakukann secara sengaja dan berulang-ulang, dengan melakukan aktivitas lain yang tidak mendukung dalam proses penyelesaian tugas yang pada akhirnya menimbulkan yang tidak menyenangkan bagi pelakunya.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi adalah kegiatan menunda tugas yang dilakukan secara sadar dan berulang sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman oleh pelaku.
Salah satu penyebab prokrastinasi dikalangan pelajar adalah ketidak mampuan dalam memanajemen waktu (mengatur waktu). Pelajar belum sepenuhnya menyadari pentingnya mengatur waktu belajar. Banyak pelajar yang cenderung memilih bermain handphone atau melakukan kegiatan lainnya dibandingkan dengan menyelesaikan tugas sekolah. Pada akhirnya mereka terlena dan mengerjakan tugas dengan waktu yang sangat singkat sehingga hasil yang dipeoleh tidak maksimal atau memuaskan. Bahkan lagi, banyak dari mereka memilih untuk tidak mengerjakan tugas dengan dalih guru tidak akan memeriksa tugas yang diberikan.
Menurut Leman, manajemen waktu adalah pengunaan dan pemanfaatan waktu sebaik mungkin dengan membuat rencana aktivitas yang tersusun. Dengan memanajeman waktu diharapkan pelajar mampu mengatur kegiatan yang bersifat akademik dan kegiatan yang lainnya. Pelajar mampu membedakan kegiatan yang bersifat penting dan tidak penting, kegiatan yang harus segera diselesaikan dengan kegiatan yang bisa dikerjakan kapan saja. Contoh penggunaan handphone yang tidak bijak, sebagai penyebab tertundanya pekerjaan atau tugas sekolah. Pelajar dengan mudahnya untuk memegang handphone akantetapi merasa kesulitan (malas) saat memegang buku pelajaran. Oleh karena itu, dengan mengatur waktu hendaknya pelajar dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin sehingga hal-hal yang menjadi kewajiban dapat terpenuhi dengan baik. Adapun beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengatur waktu belajar yaitu pertama, menentukan prioritas atau tujuan yang ingin dicapai, pelajar seharusnya menetapkan prioritas dengan apa yang seharusnya dikerjakan. Kedua, pelajar harus bisa membedakan antara kegiatan penting dan tidak penting, ketiga dapat dilakukan dengan membuat daftar kegiatan harian, dan yang terakhir adalah harus konsisten dan mempunyai pendirian yang kuat.
Betty Wulandari, S.Pd.